Minggu, 09 Februari 2025

8 Tips untuk Menjebak Emosi Natural dalam Foto Sobat (Penjelasan dalam Lima Babak) – Tulisan Babak Kedua


Kemesraan - Beauty Photography
trisoenoe.com

Kediri, Tabanan, Bali, Minggu, 9 Februari 2025

(Artikel ini ditulis di Kecamatan Kediri, Tabanan, Bali Selatan, di awal bulan Februari di tahun 2025, dan ternyata di Bali masih ditengah musim penghujan)

Artikel ini adalah sambungan dari artikel yang telah saya tulis sebelumnya, yang menerangkan tentang pentingnya "campur tangan" emosi ke dalam foto yang Sobat hasilkan. Supaya Sobat bisa menangkap benang merah dari artikel ini, silahkan mampir dan baca-baca artikel sebelumnya yang punya judul: "8 Tips untuk Menjebak Emosi Natural dalam Foto Sobat (Penjelasan dalam Lima Babak) – Tulisan Babak Pertama". Dan ini adalah artikel kelanjutannya, silahkan dibaca dan diresapi:

Gadis dan Buku - Candid Photography
trisoenoe.com

3. Berikan Subjek Sobat Sesuatu untuk Dilakukan


Cara terbaik untuk memunculkan emosi yang tulus adalah dengan membuat subjek yang Sobat jepret bertingkahlaku senatural mungkin. Pastikan kegiatan yang Sobat pilih akan memunculkan emosi tersebut. Misalnya, jika Sobat mencoba mengambil foto tentang pedagang dengan dagangannya sebagai subjek, mintalah mereka untuk ber”gaya” seperti halnya pada saat mereka berjualan atau melakukan sesuatu yang biasa mereka lakukan setiap hari. Atau jika Sobat mencoba menjebak aura cinta yang terjalin pada pasangan, Sobat jangan mengintervensinya. Biarkan mereka larut memainkan kedekatan dan juga interaksi yang hangat seperti biasa, dan melakukan aktivitas lain yang mereka sukai.

Membiarkan subjek Sobat melakukan hal lain atau hal yang biasa mereka lakukan akan membantu mencegah mereka berpose di depan kamera secara sadar atau tidak sadar. Ini akan memungkinkan Sobat untuk menangkap emosi mereka dalam keadaan yang paling realistis dan paling natural.

Dua Sahabat & Kopi
trisoenoe.com

4. Belajar Mengantisipasi Momen Penting


Hal lain yang harus Sobat perhatikan ketika mencoba menangkap emosi yang autentik dalam foto yang Sobat ambil adalah mencari kemungkinan saat-saat di mana Sobat dapat menangkap subjek Sobat dalam keadaan yang paling “biasa” alias paling alami. Momen-momen ini dapat terjadi saat Sobat tidak menduganya, tetapi jika Sobat tetap waspada dan jeli, Sobat seharusnya dapat memotretnya. Selain itu, pastikan kamera Sobat siap untuk mengambil gambar tersebut dalam waktu singkat, Sobat tidak akan punya waktu untuk mengutak-atik pengaturan pada kamera (jadi, paling masuk akal kiranya kalua Sobat men”setting” setelan kamera Sobat pada mode otomatis, walaupun ini bukanlah mode favorit bagi para fotografer, tetapi untuk saat-saat tertentu, mode ini adalah mode yang paling sesuai).

Namun, meskipun Sobat berhasil mengambil gambar-gambar ini, Sobat tidak boleh berhenti di situ. Detik-detik setelah emosi memuncak juga bisa menjadi waktu yang tepat untuk mengambil foto, karena biasanya pada saat inilah wajah dan tubuh subjek jepretan menjadi lebih rileks dan alami.

Tersenyum - Beauty Photography
trisoenoe.com

5. Fokus pada Mata


Mata dapat menyampaikan emosi yang sebenarnya terlepas dari apa yang ditunjukkan oleh ekspresi wajah lainnya. Orang yang tersenyum tetap dapat menyampaikan emosi yang saling bertentangan; kesedihan, keputusasaan, dan bahkan ketakutan, melalui Bahasa matanya. Oleh karena itu, jika Sobat ingin menentukan apa yang sebenarnya dirasakan seseorang, Sobat hanya perlu fokus pada matanya.

Namun, jika mata subjek tertutup karena suatu jenis emosi yang kuat, itu tidak masalah. Perasaan yang sangat kuat sering kali dapat membuat seseorang menutup mata, seperti saat menangis, merasakan sakit, atau mengalami kebahagiaan ataupun guncangan emosi yang luar biasa.

Artikel ini diteruskan ke bagian ketiga dengan judul: “8 Tips untuk Menjebak Emosi Natural dalam Foto Sobat (Penjelasan dalam Lima Babak) – Tulisan Babak Ketiga”, semoga Sobat dapat banyak senang kala membacanya.

Sabtu, 01 Februari 2025

8 Tips untuk Menjebak Emosi Natural dalam Foto Sobat (Penjelasan dalam Lima Babak) – Tulisan Babak Pertama


Penjual Kerak Telor
Human Interest Photography
trisoenoe.com

Beraban, Tabanan, Bali, Sabtu, 1 Februari 2025

(Ditulis di desa Beraban, Tabanan, Bali Selatan, ditulis di awal bulan Februari di tahun 2025, dan ternyata di Bali masih ditengah musim penghujan)

Fotografi mungkin merupakan seni yang sangat visual, tetapi seperti halnya kodrat pada seni yang lain, fotografi tidak hanya bicara tentang estetika, ini tentang menceritakan sebuah kisah melalui foto. Hal ini khususnya berlaku saat memotret orang sebagai subjek foto Sobat. Menangkap gambar dan perasaan emosional yang autentik dan “bertutur-kata” dalam sebuah foto adalah kunci untuk menciptakan foto yang indah dan benar-benar menarik yang berbicara kepada siapapun yang melihat foto Sobat pada tingkat yang lebih intim dan personal.

Ada banyak emosi berbeda yang dapat digambarkan dalam sebuah foto. Dalam beberapa foto yang saya jepret, saya berusaha untuk menonjolkan kegembiraan, kebahagiaan, kesedihan, keputusasaan, dan cinta. Namun, interpretasinya dapat berbeda-beda, tergantung pada yang melihat. Namun, tantangan dalam menangkap emosi adalah membuatnya tampak alami dan “hidup”.

Tips untuk Mengambil Gambar Emosional yang Alami


Gadis Menyeduh Kopi
Human Interest Photography
trisoenoe.com

1. Abadikan Subjek Sobat pada Atmosfer yang Akrab


Mengambil foto subjek di lokasi yang familiar bagi mereka akan membuat mereka merasa lebih nyaman dengan Sobat dan kamera Sobat. Sobat bahkan dapat memilih tempat yang memiliki makna khusus serta punya latar cerita bagi subjek. Ini dapat membantu memunculkan aura emosional yang kuat.

Selama pemotretan, mintalah subjek Sobat jepret untuk menunjukkan lokasi tertentu tersebut kepada Sobat. Baik itu rumah mereka, warung tempat mereka bertemu, atau tempat lain Dimana mereka punya kisah di sana, hal tersebut pastinya dapat menstimulus emosi. Dorong mereka untuk menceritakan kisah-kisah tentang momen spesial mereka. Minta mereka untuk menunjukkan objek atau tempat favorit mereka di lokasi tersebut. Berbicara tentang peristiwa yang bermakna dapat membantu subjek Sobat bersikap lebih alami dalam menunjukkan gestur yang apa adanya. Sementara itu, menyertakan elemen yang relevan dapat membantu menambahkan konteks pada komposisi.

Pengantin Bali
trisoenoe.com

2. Berikan arahan minimal dan jangan campur tangan


Jangan mengarahkan alias mengatur-atur subjek yang Sobat jepret. Melakukan hal itu dapat mencegah Sobat menjadi emosional di depan kamera untuk difoto, karena mereka akan terlalu fokus untuk berpose yang mungkin atau mungkin akan membuat mereka menjadi canggung dan kaku. Bimbing mereka seminimal mungkin di mana harus meletakkan tangan mereka, cara memiringkan kepala mereka, dan banyak lagi. Jika Sobat benar-benar harus memberikan arahan untuk tujuan memanfaatkan cahaya yang tersedia atau lingkungan sekitar, pelajari cara berpose subjek Sobat dengan cara yang tidak akan membuat mereka merasa malu atau tidak nyaman.

Penting untuk diingat bahwa Sobat hanya boleh memberikan arahan yang halus di awal. Setelah subjek merasa lebih nyaman di depan kamera, biarkan mereka berinteraksi dengan bebas satu sama lain. Dan, jangan ikut campur. Jika memungkinkan, menjauhlah agar mereka merasa lebih nyaman. Tujuannya adalah membuat subjek lupa bahwa ada kamera di sana. Berusahalah untuk membuat diri Sobat tidak terlihat dan tidak mencolok sebisa mungkin.

Perhatikan bahwa cinta dapat terwujud di wajah dan melalui gerakan tangan, jadi cobalah untuk fokus atau sertakan wajah dan tangan saat memotret.

Bersambung ke bagian kedua dengan judul: “8 Tips untuk Menjebak Emosi Natural dalam Foto Sobat (Penjelasan dalam Lima Babak) – Tulisan Babak Kedua”, semoga Sobat dapat bahagia saat membacanya.