Minggu, 07 Juli 2024

Fotografi Siluet: 22 Tips dan Trik untuk Memotret Siluet (Bagian Kedua)


Bayang Gedung - Fotografi Siluet
trisoenoe.com

Kediri, Tabanan, Bali, Minggu, 7 Juli 2024

Artikel ini adalah kelanjutan dari artikel sebelumnya, yang berjudul: "Fotografi Siluet: 22 Tips dan Trik untuk Memotret Siluet (Bagian Pertama)", silahkan disimak.

Senja & Pantai - Fotografi Siluet
trisoenoe.com

2. Pilih subjek yang punya shape dan kharakter yang kuat

Hampir semua benda bisa dijadikan siluet. Namun, beberapa objek berfungsi lebih baik untuk siluet dibandingkan objek lainnya.
Saya sarankan memilih subjek yang memiliki bentuk yang kuat dan dapat dengan mudah dikenali alias subjek yang menarik dalam bentuk dua dimensinya. Siluet tidak bisa menggunakan warna, tekstur, dan corak untuk membuatnya menarik, jadi bentuknya harus berbeda dan punya kharakter.

Tanyakan pada diri Sobat: Bisakah Sobat mengenali subyek yang Sobat potret hanya dengan melihat bentuknya? Atau apakah itu hanya terlihat seperti gumpalan yang tidak jelas? Apakah bentuknya terlihat berkharakter dan menarik, atau malah terkesan membosankan? (Selain itu, terkadang hal-hal yang terlihat membosankan di siang hari bisa menjadi subjek yang bagus untuk siluet. Ingatlah bahwa yang terpenting adalah bentuknya, bukan tampilan keseluruhannya!)

Sekumpulan orang bisa jadi subjek siluet yang bagus, namun jika mereka melakukan sesuatu yang menarik, seperti berlari, melompat, berjalan atau mengendarai sepeda, hasil jepretannya akan terlihat lebih baik lagi. Foto siluet terbaik sering kali menampilkan alat peraga, seperti sepeda, bola basket, atau skateboard.

Senja-Sungai - Fotografi Siluet
trisoenoe.com

3. Temukan subjek yang akan Sobat potret jauh sebelum matahari terbit atau terbenam

Persiapan adalah kunci dalam fotografi siluet. Pengaturan waktu memainkan peran penting, khususnya jika Sobat ingin menangkap “permainan” warna langit pada saat matahari terbit atau terbenam. Sobat pasti ingin mengidentifikasi subjek Sobat dan mengatur alias memperispkan subyek jepretan jauh sebelumnya.

Langit bisa berubah drastis dalam waktu singkat. Itu sebabnya saya menyarankan Sobat berada di spot jepret paling tidak 30 menit sebelum matahari muncul atau menghilang. Sobat harus menyiapkan kamera (dan tripod, jika Sobat punya dan ingin memakainya) dan siap digunakan beberapa menit sebelum keajaiban dimulai, dan jika Sobat berencana untuk menjepret model, mintalah si model untuk datang lebih awal dan menggunakan waktu ekstra guna mempersiapkannya untuk pemotretan.

Dan Sobat juga harus berusaha untuk tetap di spot itu setelah matahari terbit atau terbenam. Sobat mungkin berpikir dapat memperkirakan kapan langit akan cerah, namun alam sering kali mengejutkan kita. Terkadang warna yang paling menakjubkan muncul di saat yang tidak Sobat duga. Jadi, adalah bijaksana untuk hadir dalam keseluruhan peristiwa alias sebelum, selama, dan setelah matahari melintasi cakrawala.

(Berapa lama Sobat harus bertahan di spot itu? Paling tidak 30 menit setelah matahari terbit atau terbenam adalah pertimbangan yang masuk akal. Jeda waktu Ini bakal memastikan Sobat tidak melewatkan momen apa pun yang mungkin terjadi di langit.)

Bersambung ke bagian ketiga.

Artikel ini diadaptasi dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu

Tag:
#Fotografi, #Tips Fotografi, #Siluet

Tidak ada komentar:

Posting Komentar