Menurut pemahaman banyak orang, dan juga menurut pendapat beberapa pakar, fotografi diartikan sebagai seni dan penghasilan gambar dan cahaya pada film atau permukaan yang dipekakan. Karena hasilnya yang berupa benda visual, dapat dikatakan pula bahwa fotografi merupakan salah satu alat komunikasi efektif yang digunakan oleh seorang fotografer kepada para penikmatnya. Bagaimana dengan seni?
Secara sederhana, seni adalah kegiatan manusia dalam memproyeksikan kenyataan ke dalam sebuah karya yang bentuk dan isinya memiliki daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu didalam rohani si penikmat seni itu. Selain itu, seni juga dapat dikatakan sebagai salah satu cara dalam mengkomunikasikan sebuah pesan dari seniman kepada para penikmatnya dengan memfokuskan pada aspek keindahan.
Menatap... Portrait dalam Hitam dan Putih trisoenoe.com |
Dari pengertian diatas, dapat dikatakan bahwa fotografi seni adalah suatu bentuk “ocehan dan obrolan” secara visual, antara fotografer (yang juga seniman) kepada para penikmat hasil karyanya, melalui karya-karya yang terbentuk dari pengalaman serta penjiwaan si fotografer (astaga, penjelasannya kok njelimet amat sih!).
Menonjolkan aspek keindahannya merupakan ciri khas dari cara penyampaian pesan melalui fotografi seni ini jika dibandingkan dengan cara atau media penyampaian pesan lainnya. Untuk mencapai tujuan dari komunikasi melalui fotografi seni ini, perlu dipenuhi beberapa syarat yang juga njelimet, yang disebut sebagai AIDA: Attention, Interest, Desire, and Action atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Perhatian, Ketertarikan, Keinginan, dan Tindakan.
Langit Senja Fotografi Dramatik trisoenoe.com |
Syarat pertama dari fotografi seni adalah harus menarik perhatian (attention) orang yang melihat. Tanpa proses ini, sebuah pesan dari karya foto juga karya seni lainnya mustahil tersampaikan. Syarat kedua, sebuah karya foto harus mampu memancing ketertarikan (interest) si penikmat terhadap pesan yang akan disampaikan. Setelah orang tertarik pada karya foto yang dibuat, maka dari sana proses akan berlanjut menjadi timbulnya keinginan (desire) untuk mengetahui lebih jauh pesan yang disampaikan.
Demikianlah Sobat jepret dimanapun kalian berada, penuturan bagian pertama, dan saya akan menyambung dengan artikel selanjutnya, yang berjudul: "Fotografi Seni (Fine Art Photography) – Sebuah Penjelasan yang Njelimet dan terbagi Menjadi Beberapa Tulisan – Coretan Bagian Kedua", semoga Sobat Jepret dimanapun bisa turut menangis bersama saya.
Artikel ini diadaptasi dan ditulis oleh: Tuntas Trisunu
Sumber:
Laman Fotografiana
Judul artikel: FOTO SENI ( FINE ART PHOTOGRAPHY )
Oleh: Greria Tensa. N dan Utari Ambarwaty
#Fotografi #Fotografer #FG #Momod #kamera #Tips #Trik #Tips Fotografi #Trik Fotografi #Teknik Fotografi #Seni Fotografi #Aliran Fotografi #Genre Fotografi #Still Life Fotografi #Rule of third #Photo #Photography #Foto #BW #Model foto #Potret # Aliran fotografi #Bangunan bersejarah #Bangunan bersejarah di Jakarta Batavia #Food Photography #Foto hitam-putih #fotografer #Fotografi #Fotografi Abstrak #Fotografi Arsitektur #Fotografi Komersial #fotografi makanan #Fotografi Wajah #Gallery #Human Interest Photography #Jakarta #Jalan-jalan #Karya Foto #Sejarah Batavia #serba-serbi #Spot Fotografi #Street Photography #Teknik fotografi #Video Fotografi #Selfie #Toys Fotografi #Wedding Photography #Underwater Photography #Macro Photography #HUMAN INTEREST PHOTOGRAPHY #Lensa #Lensa Kamera #Kamera #DSLR #Mirrorless #Analog #Tripod #Kamera HP #Foto model #Komunitas fotografi #Sesi foto #Trik & Tips Fotografi #Aturan segitiga #Aturan segi empat #photos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar