Pemandangan malam di depan Museum Fatahillah Jakarta - Kota "Toea" trisoenoe.com |
Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Jakarta, Jum'at, 25 Februari 2022
Salam jumpa Sobat Jepret semuanya. Seperti yang sudah saya janjikan tempo hari, saya akan sambung artikel yang tempo hari sudah saya upload, dan artikel ini adalah artikel lanjutan dari artikel bagian keempat (URBAN PHOTOGRAPHY (Eksplorasi Objek Perkotaan) Bagian Keempat), dan inilah artikelnya:
Kalau pada artikel sebelumnya, yang dibahas adalah pada setingan kamera serta "memainkan" cahaya yang meliputi obyek foto, maka pada artikel kali ini, yang akan kita bahas adalah:
5. Pakailah lensa yang tepat untuk situasi yang juga tepat.
Gunakan lensa dengan sudut lebar (16mm hingga 28mm) untuk memotret landscape perkotaan, karena lensa sudut lebar memungkinkan Sobat menangkap lebih banyak pemandangan sekitar dalam frame Sobat dengan distorsi minimal, menjadikannya sempurna untuk memotret pemandangan kota dalam gambaran yang lebih luas. Lensa standar 35mm atau 50mm ideal untuk bidikan candid karena panjang fokus ini memberikan bidang pandang yang umumnya sama dengan mata telanjang (35mm untuk kamera bingkai yang dipangkas dan 50mm untuk kamera bingkai penuh). Meskipun lensa zoom lebih besar daripada lensa prime (lensa panjang fokus tetap) dan tidak selalu tajam, lensa zoom kit standar 18mm hingga 55mm adalah pilihan tepat bagi fotografer perkotaan pemula karena bisa diterapkan di hampir semua keadaan. Lensa telefoto, yang berguna untuk subjek yang jauh, kurang cocok untuk fotografi perkotaan karena ukurannya besar, berat, dan kelihatan sangat mencolok.
Jembatan Kahayan - Kalimantan Tengah
trisoenoe.com
trisoenoe.com
6. Memotretlah di waktu yang terbaik (Golden Hour).
Waktu yang paling pas (Golden Hour) adalah sebelum matahari terbenam atau setelah fajar, dan itu adalah waktu yang cocok untuk memotret pemandangan kota (Masih bisa diperdebatkan ya Sob….tergantung dari perspektif dan juga feel masing-masing fotografernya juga). Selama waktu ini, semburat hangat yang ciamik dapat mengubah pemandangan kota dengan baluran warna dan bayangan yang lembut. Golden hour adalah waktu yang sangat populer bagi para fotografer untuk men”jepret” gedung-gedung pencakar langit yang menjulang di atas landscape kota, ataupun obyek lain seperti jembatan, patung, dll. Karena pada waktu ini, sinar matahari yang berwarna kekuningan akan memberikan kharakter tersendiri pada saat sinarnya terpantul dari obyek foto tersebut.
Cukup sekian untuk artikel kali ini ya Sob, dan selanjutnya artikel ini akan disambung ke Bagian kelima, dengan judul: "URBAN PHOTOGRAPHY (Eksplorasi Objek Perkotaan) Bagian yang penghabisan", dan seperti biasa, ijinkan saya untuk berkata: "semoga Sobat tidak bosan ya!".
Artikel ini diadaptasi dan ditulis oleh: Tuntas Trisunu
#Fotografi #Fotografer #FG #Momod #kamera #Tips #Trik #Tips Fotografi #Trik Fotografi #Teknik Fotografi #Seni Fotografi #Aliran Fotografi #Genre Fotografi #Still Life Fotografi #Rule of third #Photo #Photography #Foto #BW #Model foto #Potret # Aliran fotografi #Bangunan bersejarah #Bangunan bersejarah di Jakarta Batavia #Food Photography #Foto hitam-putih #fotografer #Fotografi #Fotografi Abstrak #Fotografi Arsitektur #Fotografi Komersial #fotografi makanan #Fotografi Wajah #Gallery #Human Interest Photography #Jakarta #Jalan-jalan #Karya Foto #Sejarah Batavia #serba-serbi #Spot Fotografi #Street Photography #Teknik fotografi #Video Fotografi #Selfie #Toys Fotografi #Wedding Photography #Underwater Photography #Macro Photography #HUMAN INTEREST PHOTOGRAPHY #Lensa #Lensa Kamera #Kamera #DSLR #Mirrorless #Analog #Tripod #Kamera HP #Foto model #Komunitas fotografi #Sesi foto #Trik & Tips Fotografi #Aturan segitiga #Aturan segi empat #photoshop #Tallent #MUA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar