(Artikel ini digurat di kamar kos, Kecamatan Kediri, Tabanan, Bali Selatan, di awal bulan Maret di tahun 2025. Rupanya musim kemarau sudah mulai merayapi alam Bali. Beberapa hari ini, cuaca terasa sangat panas dan juga kering)
Tulisan ini adalah kelanjutan dari artikel yang telah saya tulis pada lalu-lalu, yang menjabarkan mengenai pentingnya "campur tangan" emosi ke dalam foto yang Sobat hasilkan. Supaya Sobat bisa dapat mengerti saat membaca artikel ini, silahkan mampir dan simak artikel sebelumnya yang punya judul: "8 Tips untuk Menjebak Emosi Natural dalam Foto Sobat (Penjelasan dalam Lima Babak) – Tulisan Babak Kedua". Dan ini adalah artikel kelanjutannya, silahkan dibaca dan dipahami:
6. Terus Memotret
Memotret secara terus-menerus akan memungkinkan Sobat menangkap segala macam momen, dari yang intim, hingga yang lucu, hingga foto-foto candid namun bermakna lainnya yang tidak akan tertangkap jika Sobat belum siap mengambilnya.
Gunakan mode pemotretan berkelanjutan pada kamera Sobat (mode burst alias mode jepret berurutan secara cepat) dan potret momen tertentu secara beruntun untuk memastikan Sobat mengambil banyak bidikan yang dapat dipilih. Ini akan memberi Sobat peluang lebih besar untuk mendapatkan foto yang tepat pada waktu yang tepat.
7. Perbesar Detail Lainnya
“Keindahan ada pada detilnya”, atau begitulah kata fotografer-fotografer kondang. Dalam potret yang emosional, hal ini sangatlah benar. Berfokus pada detail yang tepat sebenarnya dapat membantu menyampaikan emosi dalam foto Sobat. Sobat dapat mencoba memperbesar bahasa tubuh subjek yang Sobat jepret, cara tangan mereka menggenggam, postur tubuh mereka, dan bahkan detail kecil seperti air mata dan keringat. Semua detail ini dapat memberi Sobat cara yang sangat ampuh untuk menyampaikan apa yang sebenarnya dirasakan subjek Sobat, karena hal ini seringkali lebih sulit untuk dipalsukan.
Dalam beberapa kasus, rincian ini juga bisa menjadi suatu objek yang menandakan cinta, seperti cincin pertunangan di jari wanita atau boneka beruang usang milik seorang anak yang diberikan kepadanya oleh kakeknya.
8. Gunakan Elemen Kejutan
Ambil beberapa foto kejutan. Ini memungkinkan Sobat untuk mengagetkan subjek, yang akan membantu menunjukkan perasaan alami mereka. Sering kali, mengejutkan subjek dapat memberikan Sobat foto yang paling berkesan yang dapat Sobat harapkan. Sobat dapat melakukan ini saat subjek tidak menyadari bahwa mereka sedang difoto, dan saat-saat lain yang biasanya tidak akan Sobat jepret.
Dan jika semuanya gagal, lanjutkan dan cobalah untuk membuat pose dan rencana foto yang cermat yang menunjukkan emosi yang ingin Sobat jebak dalam foto Sobat.
Jenis Fotografi Mana yang Menunjukkan Emosi?
Sobat dapat mengambil gambar yang emosional untuk hampir semua jenis fotografi yang berhubungan dengan orang lain. Potret, jurnalisme foto, dan fotografi jalanan hanyalah beberapa di antaranya. Fotografi acara juga dapat menyiratkan perasaan, karena Sobat dapat menangkap emosi pada acara pernikahan, konser, dan festival.
Namun, Sobat tidak harus memotret orang untuk menciptakan foto yang emosional. Fotografi satwa liar juga dapat menunjukkan keintiman, kelembutan, atau permusuhan.
Fotografi lanskap dapat menunjukkan perjalanan waktu dan dapat membangkitkan keheranan, kegembiraan, nostalgia, kesedihan, atau kehancuran.
Fotografi still life juga memiliki kekuatan untuk menyentuh hati pemirsanya. Rahasianya adalah memotret sesuatu yang bermakna dan menceritakan sebuah kisah.
Apa pun jenis fotografi yang Sobat usung, emosi adalah bagian dari diri Sobat. Jika Sobat tidak merasakannya, Sobat tidak akan dapat menangkapnya dalam foto-foto yang Sobat hasilkan. Baik saat memotret orang atau objek, “tutur kata” dan “cerita” adalah kunci untuk menciptakan gambar yang emosional.
Artikel ini masih ada kelanjutannya ke bagian ketiga dengan judul: “8 Tips untuk Menjebak Emosi Natural dalam Foto Sobat (Penjelasan dalam Lima Babak) – Tulisan Babak Terakhir”, semoga Sobat dapat bahagia saat menyimak artikel ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar