Sabtu, 24 Agustus 2024

Fotografi Siluet: 22 Tips dan Trik untuk Memotret Siluet (Bagian Keenam)


Bermain di Pantai! - Foto Siluet
trisoenoe.com

Kediri, Tabanan, Bali, Sabtu, 24 Agustus 2024

Artikel ini adalah kelanjutan dari artikel sebelumnya, yang berjudul: "Fotografi Siluet: 22 Tips dan Trik untuk Memotret Siluet (Bagian Kelima)", silahkan disimak.

10. Ambil langkah-langkah untuk menjaga agar subjek tetap tajam

Foto siluet terbaik cenderung menampilkan subjek yang tajam dan fokus.

Sayangnya, hal ini dapat membuat proses pengukuran otomatis (yang sudah dijabarkan secara habis-habisan pada tips nomor 6) menjadi agak rumit. Persoalannya adalah, pada saat menekan rana setengah ke bawah untuk mendapatkan pengukuran yang tepat juga berarti kamera Sobat akan fokus pada suatu titik di latar belakang, bukan pada subjek Sobat.

Jika Sobat menggunakan mode manual yang (seperti pada tips nomor 9), Sobat tidak akan mengalami masalah apa pun. Sobat selalu dapat memperoleh pengaturan eksposur dengan mengarahkan kamera ke latar belakang, mengaturnya, lalu memfokuskan pada subjek yang sedang Sobat jepret. Namun jika Sobat lebih nyaman dengan mode otomatis, maka Sobat memiliki dua opsi.

Opsi pertama, jika kamera yang Sobat punya menawarkan pemfokusan manual, Sobat dapat melakukan prafokus pada subjek yang akan dijepret. Lalu, saat Sobat mengukur latar belakang, titik fokus tidak akan berubah. Sobat dapat membingkai komposisi Sobat secara efektif sebelum menekan rana.

Opsi kedua, Sobat dapat mencoba menyesuaikan aperture untuk memaksimalkan depth of field (yaitu, jumlah gambar yang berada dalam fokus). Untuk melakukan ini, Sobat perlu mengatur aperture kecil (yaitu f-number besar, seperti f/11 atau f/16).

Jika f-number cukup besar dan subjek Sobat tidak terlalu dekat dengan kamera, Sobat akan mendapatkan subjek yang tajam dan latar belakang yang tajam, meskipun kamera Sobat terfokus pada area di belakang subjek Sobat.

Melangkah! - Foto Siluet
trisoenoe.com

11. Dapatkan subyek yang dinamis (bergerak)

Jika Sobat mencari siluet yang muncul di layar, bayangkanlah suatu subyek yang dinamis alias bergerak. Sedikit gerakan dapat menghadirkan lapisan unik yang ciamik pada foto Sobat. Bayangkan seorang seseorang yang sedang berjalan di tepi Pantai dengan latar belakang matahari yang terbenam. Momen dinamis ini bakalan menciptakan bentuk dan garis yang memikat siapapun yang nantinya akan melihat foto itu.

Kunci dari point di atas adalah waktu. Sobat harus siap untuk menekan tombol shutter pada saat yang tepat. Sobat tidak perlu khawatir, dengan Latihan dan latihan, Sobat akan menguasainya (walaupun mode burst juga bisa membantu!).

Pengaturan kamera Sobat juga penting di sini. Jika subjek yang mau dijepret ternyata bergerak cepat, Sobat memerlukan kecepatan rana yang lebih cepat (1/500 detik adalah titik awal yang baik, meskipun Sobat dapat melakukannya lebih lambat atau lebih cepat tergantung pada kecepatan calon korban jepretan tadi).

Sobat juga tidak selalu harus merencanakan pengambilan gambar aksi ini. Terkadang, momen terbaik terjadi secara spontan. Siapkan kamera Sobat, dan waspadalah! Sobat tidak pernah tahu kapan orang akan melintas, yang tentu saja bakal jadi subyek yang menarik, terlebih lagi kalau subyek foto tadi dibingkai sempurna dengan latar belakang matahari terbenam.

Bersambung ke bagian ketujuh.

Artikel ini diadaptasi dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu

Tag:
#Fotografi, #Tips Fotografi, #Siluet

Sabtu, 17 Agustus 2024

Fotografi Siluet: 22 Tips dan Trik untuk Memotret Siluet (Bagian Kelima)


Bayang Senja - Foto Siluet
trisoenoe.com

Kediri, Tabanan, Bali, Sabtu, 17 Agustus 2024

Artikel ini adalah kelanjutan dari artikel sebelumnya, yang berjudul: "Fotografi Siluet: 22 Tips dan Trik untuk Memotret Siluet (Bagian Keempat)", silahkan disimak.

8. Sesuaikan eksposur Sobat dengan seksama untuk mendapatkan hasil terbaik

Kebanyakan kamera modern cukup bagus dalam mengekspos foto sehingga semuanya bagus dan cerah. Hal itu dapat menimbulkan masalah; lagi pula, Sobat tidak ingin subjek Sobat menjadi bagus dan cerah dalam bidikan siluet.

Jadi apa yang Sobat lakukan? Sobat telah memanipulasi kamera.

Cukup atur kamera ke mode pemotretan pilihan Sobat (Prioritas Apertur dapat berfungsi dengan baik untuk ini, namun Sobat juga dapat mencoba mode Otomatis). Kemudian arahkan kamera Sobat ke bagian paling terang dari pemandangan tersebut dan tekan tombol rana setengah. Pada banyak kamera, ini akan mengatur eksposur, dan selama Sobat menekan tombol rana setengahnya, tombol rana akan tetap terkunci.

Selanjutnya, sambil tetap menekan sebagian tombol rana, arahkan kamera ke subjek dan bingkai komposisi Sobat. Terakhir, tekan tombol rana sepenuhnya.

Pada kebanyakan kamera digital, metode ini akan menghasilkan subjek siluet! Mengarahkan kamera Sobat ke bagian terang dari pemandangan akan menyebabkan kamera Sobat menggelapkan eksposur, alhasil kemudian, ketika Sobat mengambil gambar, subjek utama akan ditampilkan sebagai siluet gelap.

Perhatikan bahwa beberapa kamera juga memiliki mode pengukuran titik yang sangat membantu teknik di atas. Pengukuran titik menyebabkan kamera mengatur eksposur berdasarkan bagian tengah bingkai Sobat, dan dengan bantuan itu, Sobat dapat memberi tahu kamera Sobat bagian persis dari latar belakang cerah yang ingin Sobat gunakan untuk menentukan eksposur. Jadi jika Sobat tidak mendapatkan gambar yang Sobat inginkan menggunakan teknik yang dibahas di atas, Sobat selalu dapat mencoba mengganti mode pengukuran dan percalah, cara itu amat sangat cespleng!

Hitam Putih - Foto Siluet
trisoenoe.com

9. Cobalah memotret dalam mode Manual

Teknik yang saya bahas di atas sering kali berhasil dengan baik, namun jika Sobat ingin lebih mengontrol pengaturan Sobat, saya sangat merekomendasikan memotret dalam mode Manual.

Mode manual memungkinkan Sobat memasukkan sendiri setiap variabel eksposur. Ini mungkin sedikit sulit pada awalnya, tetapi setelah beberapa jam berlatih, Sobat akan dapat menguasainya.

Setelah kamera Sobat disetel ke Manual, saya sarankan menggunakan ISO rendah (100 adalah nilai awal yang baik) dan aperture tingkat menengah (seperti f/6.3). Kemudian arahkan kamera Sobat ke bagian pemandangan yang paling terang, dan sesuaikan kecepatan rana hingga bilah eksposur di jendela bidik seimbang.

Ambil bidikan pertama dan tinjau hasilnya pada LCD kamera Sobat. Jika gambar terlihat terlalu gelap, Sobat selalu dapat menurunkan kecepatan rana, dan jika gambar terlihat terlalu terang, Sobat selalu dapat meningkatkan kecepatan rana.

(Jika Sobat bekerja dengan cahaya yang sangat terbatas dan hasil jepretan Sobat menjadi gelap, Sobat juga dapat memperlebar aperture atau meningkatkan ISO untuk meningkatkan eksposur, namun lakukan dengan hemat; memperlebar aperture akan membatasi area foto yang ada di dalamnya. fokus, sementara meningkatkan ISO akan menambah noise yang tidak diinginkan pada gambar!)

Bersambung ke bagian keenam.

Artikel ini diadaptasi dan ditulis ulang oleh: Tuntas Trisunu

Tag:
#Fotografi, #Tips Fotografi, #Siluet