Kemayoran, Jakarta, Kamis, 14 September 2017
Selamat pagi, siang, sore, malam untuk rekan-rekan jepret semuanya! Apa kabar rekan-rekanku tercinta? Semoga, kelesuan ekonomi (baca: kelesuan isi dompet !) yang saat ini melanda negeri tercinta ini, tidak terlalu berpengaruh pada suasana hati kita ya......Semoga juga sih!
Tulisan kali ini, sesuai dengan judulnya, sekedar ingin membahas tentang identitas fotografer yang “terserap” dalam karya foto yang dihasilkannya.
Ide tentang tulisan ini, muncul ketika saya membaca sebuah tulisan, karya dari Deniek G. Sukarya. Judulnya:”MENEMUKAN EKSPRESI PRIBADI”. Sebuah tulisan yang menurut saya, sangat jujur dan sangat mengena. Jujur dalam hal memahami suatu karya foto, dan mengena, karena beliau dapat menyimpulkan dengan sangat tepat, bukan hanya dari sudut pandang fotografer saja, tetapi juga dari sudut pandang non fotografer, yang menjadi penikmat karya fotografi.
Dalam tulisannya, ada satu rangkaian kalimat yang menurut saya, sangat esensial dan mampu mewakili keseluruhan tulisannya.
Beliau menulis :
”Dalam semua bidang seni penciptaan seperti seni tari, musik, tulis, visual (lukisan maupun fotografi), unsur selera pribadi atau sentuhan khas dari si seniman membuat setiap karya menjadi unik. Sentuhan khas ini bukanlah keahlian yang dapat dipelajari, tapi satu kelebihan yang sebenarnya sudah ada pada diri setiap seniman/fotografer yang biasanya disebut sebagai bakat. Memang perlu waktu untuk mengenalnya, mengasah, dan memantapkannya dalam satu proses penciptaan. Tapi bila kita bersedia melihat dengan mata hati kita, mempertajam intuisi dan kepekaan terhadap dunia di sekeliling kita, dan mengikuti dorongan naluri seni yang mengalir bebas tanpa beban, saya rasa setiap orang dari kita akan mampu menciptakan karya foto yang kental dengan sentuhan pribadi si pencipta.”
Wih....Tulisannya luar biasa mantab ya? Dan beliau ini sangat benar, setiap karya, akan menyerap sedikit atau banyak dari jiwa si pencipta karya tersebut. Karya foto salah satunya. Disadari atau tidak, setiap fotografer akan menghasilkan karya foto dengan warna dan jiwa yang berbeda dengan fotografer lainnya. Ini berkaitan dengan proses penciptaan karya, ada jiwa yang “terlibat” di sana, ada “rasa”, juga ada “esensi” dari si fotografer. Keseluruhan dari “rupa-rupa” unsur tersebut, akan memberikan ciri khas tersendiri, semacam identitas, atau lebih tepatnya, seperti “sidik jari” untuk setiap karya mereka.
Kadang, si fotografer yang menghasilkan karya foto itu sendiri, tidak menyadari, bahwa orang lain mampu melihat, mengenali, dan bahkan mungkin mencintai jiwa, rasa, dan esensi sang fotografer, yang meresap kedalamnya.
Akhir kata, memang, dalam karya fotografi, satu karya foto, adalah penjelmaan dari banyak hal yang terkadang tak nampak, tetapi ada, dan terkandung di dalamnya!
Hasil karya yang sangat menarik serta menambah wawasan! Dan juga foto-foto yang luar biasa....Great Job!
BalasHapusLumayan bagus....mantab lah mas ! Ditunggu karya lainnya...4 Jempol!
BalasHapusKarya yang menarik! Menambah wawasan serta memberikan sudut pandang yang berbeda!
BalasHapusPostingan yang bagus!
BalasHapusArtikel yang sangat menarik dan juga inspiratif! Layak untuk dibaca, dan juga mampu menambah wawasan serta referensi kita terhadap fotografi dan juga yang lain!
BalasHapusArtikel yang menarik, menambah wawasan serta memberika bahan referensi baru
BalasHapus#artikel bagus
#fotografi
#bagus