Kamis, 01 Mei 2025

7 Tips Agar Foto Sambil Jalan-jalan Bisa Sukses (Postingan Hadiah Tambahan alias Bonus)



Kediri, Tabanan, Bali, Kamis, 1 Mei 2025

Seperi yang sudah saya janjikan pada artikel sebelumnya, kali ini saya akan berikan bonus artikel alias artikel tambahan mengenai foto kelana. Artikel bonus ini berisi tentang tips dan juga kesimpulan. Supaya Sobat Jepret bisa mudah mencerna artikel ini, sangat disarankan untuk membaca artikel sebelumnya yang berjudul: "7 Tips Agar Foto Sambil Jalan-jalan Bisa Sukses (Tulisan Bagian Ketiga)". Sedikit saran, artikel ini akan jauh lebih sedap dibaca sambil menyantap sarapan sepiring nasi uduk atau semangkok bubur kacang hijau hangat. Tak lupa segelas kopi panas sebagai penutupnya. Nah, tanpa bertele-tele lagi, inilah artikel bonusnya:


Tips Agar Jalan-Jalan Sambil Berfoto Bisa Dapat Banyak Senang


1. Persiapkan semua peralatan yang Sobat perlukan
Sebelum memulai perjalanan foto, pastikan Sobat memiliki semua peralatan yang mungkin diperlukan untuk mengambil foto. Ini mungkin termasuk peralatan kamera, baterai cadangan, tripod, filter, dan lensa. Jangan lupa membawa kartu penyimpanan tambahan juga. Sobat sebaiknya melupakan untuk membawa panci, wajan, cobek, setrika, dispenser, kulkas, dan lain sebagainya, karena hingga saat ini belum ada satu orangpun fotografer yang waras yang menggunakan panci atau setrika untuk memotret.


2. Periksa kondisi alias prakiraan cuaca
Cuaca buruk dan hujan dapat langsung merusak rencana Sobat. Sobat dapat dengan mudah menghindari gagalnya acara jepret-menjepret dengan memeriksa cuaca sebelum mengatur perjalanan foto dan mempersiapkannya dengan tepat. Mengetahui apakah cuaca akan cerah dan lancer jaya atau buruk dapat membantu mengatur pengalaman perjalanan foto yang luar biasa. Atau ad acara lain yang lebih sederhana dan dijamin lebih cespleng, yaitu mengajak Avatar untuk menemani Sobat jalan-jalan sambil memotret.

3. Rencanakan jalan-jalan untuk berfoto Jauh-jauh hari
Baik Sobat pergi pakansi sendiri atau jalan-jalan dengan rombongan, Sobat harus merencanakan dan meneliti rute jalan-jalan tersebut jauh-jauh hari. Ini akan membantu Sobat menghemat waktu, tenaga, dan kondisi dompet selama jalan-jalan untuk berfoto. Jangan memilih rute yang sekiranya akan membahayakan jiwa (dan juga dompet) Sobat. 


4. Kenakan pakaian yang nyaman
Ada banyak hal yang harus dilakukan saat berjalan-jalan untuk mengambil foto; ini seperti petualangan luar ruangan dimana Sobat menjelajah ke alam liar. Sebaiknya kenakan pakaian yang nyaman dan sepatu yang kuat dan enak dipakai sehingga Sobat dapat menikmati jalan-jalan untuk mengambil foto dan berkonsentrasi untuk mengambil foto-foto yang berkesan. Hindari Sepatu seperti hak tinggi atau Sepatu safety yang berat (Sobat seharusnya pergi jalan-jalan sambil berfoto, bukan pergi untuk bekerja atau fashion show!) 

5. Jadilah pengamat yang cermat dan teliti 
Inti dari fotografi jalan-jalan adalah untuk terlibat secara mendalam dengan lingkungan sekitar saat mengambil foto. Oleh karena itu, Sobat perlu mengamati lingkungan sekitar untuk menikmati manfaat jalan-jalan foto sepenuhnya.


Kesimpulan


Foto sambil Jalan-jalan (alias foto Kelana) pada dasarnya adalah kegiatan kreatif yang menyenangkan (bisa sendirian atau berkelompok). Gunakan kegiatan foto kelana sebagai kesempatan untuk berinteraksi dengan penggemar fotografi lainnya dan terlibat secara kolektif dalam proses kreatif membuat karya seni visual yang ciamik.

Demikianlah artikel yang mengupas secara singkat mengenai foto sambil jalan-jalan, atau akan lebih enak kalau dibaca sebagai "Fotografi Kelana". Semoga artikel yang sambung-menyambung ini bisa bikin Sobat bahagia dan senang di hati.

Akhir kata, tetap sehat, tetap semangat, dan jangan pernah bosan untuk memotret.

Salam jepret selalu.

Minggu, 20 April 2025

7 Tips Agar Foto Sambil Jalan-jalan Bisa Sukses (Tulisan Bagian Ketiga)



Kediri, Tabanan, Bali, Minggu, 20 April 2025

Tulisan saya pada postingan kali ini tak lain dan tak bukan adalah sambungan dari coretan yang telah saya upload di bulan kemarin, yang mana isinya adalah sekedar coba-coba untuk kasih tips singkat dan padat mengenai foto kelana. Pada artikel sebelumnya, saya sudah bagi 3 (tiga) tips, yaitu Mengajak orang lain, Membuat proyek yang spesifik mengenai kegiatan ini , dan juga Mengubah perspektif (alias sudut pandang). Agar artikel saya yang sekarang ini bisa dimengerti dengan mudah tanpa drama sakit kepala, ada baiknya kalau Sobat membaca tulisan terdahulu yang berjudul: "7 Tips Agar Foto Sambil Jalan-jalan Bisa Sukses (Tulisan Bagian Kedua)". Dan ini adalah tulisan sambungannya, silahkan disimak dan diresapi secara perlahan. Ada baiknya kalau dengan secangkir kopi hitam hangat ditemani rebusan singkong dan ubi (supaya lebih nikmat):

7. Tips Foto Musim Hujan

Terkadang hujan bisa kasih sentuhan yang unik dan artistic pada foto yang Sobat hasilkan. Jangan pernah takut atau ragu untuk mencoba berbagai hal baru dalam fotografi!

Nasehat terakhir: Sisihkan waktu sejenak untuk meletakkan kamera Sobat dan NIKMATI lingkungan sekitar yang indah dari waktu ke waktu. Walaupun Sobat sangat menyukai fotografi, tetapi Sobat harus mahfum bahwa hidup selalu lebih baik apabila dijalani dalam “rupa” yang sebenarnya, bukan tersembunyi di balik lensa.


Tambahan coretan:

Foto Kelana tak lain dan tak bukan adalah kegiatan sosial terorganisasi di mana para fotografer mengambil foto lingkungan sekitar dan membuat koleksi gambar yang menarik. Para fotografer sering kali membawa model atau subjek mereka di sepanjang rute jalan-jalan untuk mendapatkan perpaduan foto yang unik.


Apa Itu Photo Walk (Foto Kelana)?

Di era Instagram dan Pinterest, di mana gambar (foto atau potret) telah mendominasi cara kita berinteraksi dengan dunia, fotografi telah menjadi salah satu gaya hidup yang kuat. Para penggemar fotografi telah beralih ke aktivitas sosial seperti photo walking untuk menemukan cara baru berinteraksi dengan dunia.

Photo walking telah menjadi salah satu cara paling populer bagi para fotografer untuk berinteraksi dan membuat konten untuk bisnis dan portofolio mereka. Selama photo walk, para fotografer umumnya tertarik untuk menangkap area di sekitar mereka dengan lensa mereka.

Foto sambil jalan-jalan dilakukan dengan mempertimbangkan nilai estetika dan pemandangan daerah tersebut. Foto sambil jalan-jalan (selanjutnya akan kita sebut sebagai foto Kelana) umumnya digelar di spot atawe daerah yang terkenal dengan arsitektur, sejarah, lanskap perkotaan atau pedesaannya. Setiap daerah yang menarik mata kreatif berpotensi menjadi subjek foto kelana.

Foto kelana juga memungkinkan fotografer untuk terlibat secara intens dengan dunia luar dan menggunakan kebebasan kreatif mereka untuk mengabadikan dunia bersama-sama. Jalan-jalan foto bermuara pada penciptaan foto-foto nan indah yang menjebak kompleksitas, kesedrhanaan yang dibungkus dalam detil-detil yang berlimpah atau mengabadikan sifat kehidupan manusia sehari-hari. Foto kelana tidak hanya dilakukan oleh fotografer professional, kegiatan ini juga dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi siapa saja yang gemar memotret dan berada di luar ruangan.

Sengaja disambung ke bagian selanjutnya yang berjudul: “7 Tips Agar Foto Sambil Jalan-jalan Bisa Sukses (Postingan Hadiah Tambahan alias Bonus)”, saya berharap semoga Sobat bisa dapat senang saat membaca tulisan-tulisan saya. 

Minggu, 23 Maret 2025

7 Tips Agar Foto Sambil Jalan-jalan Bisa Sukses (Tulisan Bagian Kedua)



Kediri, Tabanan, Bali, Minggu, 23 Maret 2025

Coretan saya kali ini sebagai penerus dari tulisan yang telah saya unggah tempo hari, yang berusaha untuk memberikan tips secara singkat mengenai memotret sambil jalan-jalan. Pada tulisan sebelumnya, saya menjabarkan 3 (tiga) tips, yaitu Tema, Variasi waktu memotret, dan juga Peralatan memotret. Agar tulisan saya yang sekarang ini bisa dibaca dengan enak, lebih baik kalau Sobat membaca artikel sebelumnya yang berjudul: "7 Tips Agar Foto Sambil Jalan-jalan Bisa Sukses (Tulisan Bagian Pertama)". Dan ini adalah goresan kelanjutannya, silahkan dibaca dan dinikmati dengan jiwa yang nyaman serta riang gembira:


4. Ajaklah teman, pacar, istri, suami, selingkuhan, gebetan, selir, dan sebagainya pada saat memotret


Perspektif orang lain secara harfiah dan kiasan menantang kita untuk melihat dunia dalam sudut pandang yang berbeda. Sebagian orang menyukai fotografi makro, yang berfokus pada kuncup bunga atau tetesan air hujan atau hal-hal lain yang kecil dan detil. Sebagian lainnya melihat pemandangan sebagai cerita dokumenter dan lebih menyukai gambar yang lebih lebar dan tajam. Dengan mengajak teman jalan-jalan untuk memotret, Sobat akan mulai menghargai apa yang dilihat orang lain melalui lensa mereka, dan paling tidak akan memberikan tambahan variasi pemahaman memotret kepada Sobat. Selain itu, kalau ada teman, maka akan lebih murah juga pengeluaran kita untuk jajan, kopi dan rokok (dengan catatan, selama mereka mau dan bersedia diajak kongsi).

5. Buat Proyek Foto dan Bagikan ke Dunia Luas


Secara kodrat, foto-foto pada dasarnya diciptakan dengan tujuan untuk dilihat dan dibagikan. Jangan khawatir jika foto-foto itu menurut orang tidak bagus alias tidak layak. Semua fotografer kelas wahid selalu memulai dengan awal yang sederhana. Pilih karya yang selaras dengan jiwa dan kesukaan hati Sobat. Misalnya Sobat suka dengan fotografi jalanan alias street photography, buatlah blog atau akun Instagram gratisan (atawe zonder bayar) atau buatlah laman yang "agak-agak" profesional dengan ongkos yang murah (seperti laman saya ini, ongkosnya tak terlalu mahal per tahunnya) kemudian unggah foto-foto yang Sobat hasilkan. Buatlah jurnal alias dokumentasi pertama Sobat yang layak dibanggakan.


6. Ubah Sudut Pandang (perspektif) Sobat


Mungkin selama ini Sobat punya style alias gaya memotret dengan cara konservatif, yaitu berdiri dan memotret objek secara langsung, nah, sekaranglah saatnya untuk memulai gaya memotret yang baru. Mungkin Sobat bisa mencoba untuk mengambil foto dengan berjongkok agar dapat sudut pemotretan yang rendah, meletakkan kamera sedekat mungkin dengan permukaan tanah atau air untuk mendapatkan sudut pemotretan yang ekstrem, atau jungkir balik, atau salto, atau sambil meloncat…ya silahkan saja, selama Sobat bisa tetap hidup dan tanpa perlu mampir berobat ke rumah sakit, maka hal-hal itu boleh untuk dicoba.

Mendekatlah
Perkecil
Ubah sudut memotret (angle)
Bereksperimenlah dengan ruang negatif
Coba gerakan atau gerakan kabur

Berbagai manuver memotret seperti yang dijabarkan di atas bakalan bikin foto Sobat akan terlihat berbeda dibandingkan dengan foto-foto yang diambil secara konservatif (alias pakai gaya yang umum dan biasa-biasa).

Sobat, seperti yang sudah-sudah, goresan di atas akan dilanjutkan dengan penjabaran selanjutnya yang berjudul: “7 Tips Agar Foto Sambil Jalan-jalan Bisa Sukses (Tulisan Bagian Ketiga)”, saya berharap semoga Sobat bisa dapat senang saat membaca tulisan-tulisan saya. 

Senin, 17 Maret 2025

7 Tips Agar Foto Sambil Jalan-jalan Bisa Sukses (Tulisan Bagian Pertama)



Kediri, Tabanan, Bali, Senin, 17 Maret 2025

Musim penghujan akan segera berakhir dan kemarau telah siap menerjang cakrawala Nusantara. Sudah tiba saatnya untuk menikmati alam nan indah yang bermandikan cahaya sang surya di awal musim kemarau. Di postingan-postingan sebelumnya, sedikit banyak sudah disampaikan mengenai banyaknya faedah yang akan kita dapat seandainya kita beraktifitas di luar ruangan, dan jika Sobat ingin mengasah alias mempertajam kemampuan jepret menjepret yang Sobat miliki, saya memiliki beberapa saran alias ide (yang moga-moga bisa…) menyenangkan untuk menggabungkan antara olah raga dan kesenangan dengan jalan-jalan untuk berfoto.


1. Pilihlah Tema 


Jalan-jalan sambil memotret. Sesuai dengan namanya, kegiatan ini adalah memotret berbagai obyek menarik menggunakan kamera pada saat Sobat sedang berpakansi. Nah, kalau Sobat tidak terlalu yakin mengenai apa yang akan difoto saat jalan-jalan, berikut ini beberapa ide kira-kira cukup bisa diterapkan dan bakal kasih hasil yang ciamik, yaitu:

Fotografi Arsitektur
Fotografi jalanan
Dokumenter alias fotografi cerita
Pemandangan (alam)
Potret (Portrait photography)
Makro

Jika Sobat kesulitan memilih salah satu, cobalah beberapa di antaranya dan lihat mana yang kira-kira bisa bikin senang hati Sobat. Untuk bisa mengenali masing-masing genre photography di atas, silahkan disimak dalam artikel-artikel di blog ini yang sudah tayang sebelumnya (ada lumayan lengkap kok, tinggal dikulik saja satu-persatu)

2. Variasikan Waktu Jalan-Jalan untuk Mengambil Foto


Sementara kebanyakan orang yang bekerja di kantor akan meregangkan kaki mereka sambil leha-leha saat istirahat makan siang (dan biasanya ngbrol ngalor-ngidul dan biasanya juga delapan puluh persen obrolan akan berisi gibah), paksalah diri Sobat untuk mengubah rutinitas yang selama ini membelenggu jiwa Sobat. Waktu emas adalah sahabat terbaik untuk seorang fotografer (waktu emas adalah tepat setelah matahari terbit atau sebelum matahari terbenam, silahkan baca di sini untuk keterangan yang lebih panjang dan lebih lebar dan juga lebih bikin pusing). Cahaya mentari yang berwarna keemasan dan lembut akan menciptakan kilauan indah pada rambut, menembus pepohonan dan membiaskan pantulan serta bayangan yang sejuk pada obyek yang akan dijepret.

Fotografi malam juga tak kalah ciamik, tentu saja harus didukung dengan cahaya alias penerangan jalan yang cukup dan juga kreativitas, Sobat dapat menangkap kehidupan kota yang cenderung terlewatkan oleh banyak orang.


3. Aturlah Agar Perlengkapan Fotografi Sobat Tetap Simple dan Tidak Merepotkan


Kamera terbaik adalah kamera yang Sobat miliki (dan selalu Sobat bawa). Kamera pada ponsel pintar saat ini boleh dibilang sudah sangat top dan juga punya banyak kemampuan yang tak kalah dengan kamera yang tulen, tetapi jika Sobat ingin membeli kamera "asli" alias kamera yang benar-benar kamera, mulailah dengan DSLR versi dasar atau model mirrorless dan mulailah mempelajari cara pakainya agar lebih bisa menggunakannya secara maksimal. Di tahap awal perjalanan Sobat, yang terpenting adalah memahami cahaya dan komposisi. Catatan tambahan, silahkan baca artikel yang berjudul: “TIPS FOTOGRAFI - "KAMERA YANG TERBAIK ADALAH KAMERA YANG KAMU MILIKI !" untuk bisa memahami point ini.

Seperti biasa, artikel ini akan dilanjutkan dengan artikel berikut yang berjudul: “7 Tips Agar Foto Sambil Jalan-jalan Bisa Sukses (Tulisan Bagian Kedua)”, mudah-mudahan Sobat bisa menikmati tulisan-tulisan ini. 

Minggu, 09 Maret 2025

8 Tips untuk Menjebak Emosi Natural dalam Foto Sobat (Penjelasan dalam Lima Babak) – Tulisan Babak Penghabisan



Kediri, Tabanan, Bali, Minggu, 8 Maret 2025

Tulisan ini adalah kelanjutan dari artikel yang telah saya unggah beberapa hari lepas, yang bertutur tentang betapa berharganya warna dan sentuhan emosi ke dalam foto yang Sobat jepret. Supaya Sobat bisa dapat mengerti saat membaca artikel ini, silahkan mampir dan simak artikel sebelumnya yang punya judul: "8 Tips untuk Menjebak Emosi Natural dalam Foto Sobat (Penjelasan dalam Lima Babak) – Tulisan Babak Ketiga". Dan ini adalah artikel kelanjutannya, silahkan dibaca dan dinikmati dengan hati yang lapang:


Bagaimana Sobat Memotret Emosi Tanpa Subyek Manusia dalam Frame?

Banyak hal yang dapat membangkitkan perasaan saat mengambil gambar yang emosional. Alam dan apa pun yang berhubungan dengannya mungkin merupakan contoh terbaik. Sobat dapat memotret apa saja mulai dari tanaman dan hewan hingga musim, cuaca, dan lanskap. Misalnya, mengambil gambar atmosfer hutan memungkinkan Sobat untuk menyampaikan emosi menggunakan bayangan dan sorotan yang diciptakan oleh sinar matahari, kabut, atau hujan. Alih-alih berfokus pada subjek, fokuslah pada suasana hati.

Saat memotret hewan, rahasia untuk menangkap emosi adalah dengan berfokus pada hubungan antara dua hewan, untuk menunjukkan keintiman, kelembutan, atau permusuhan. Abadikan momen saat mereka berinteraksi satu sama lain, dan Sobat akan mudah mendapatkan foto yang berisi cerita dan emosi.

Sobat juga dapat menggunakan konsep abstrak yang menggambarkan perjalanan waktu (misalnya, pembusukan buah atau sayuran, karat), degradasi (misalnya, vas yang pecah, rumah kosong), kehidupan baru (misalnya, tunas tanaman), atau perasaan lainnya. Menciptakan kontras antara konsep abstrak (misalnya, lama dan baru) adalah cara lain untuk menciptakan gambaran emosional tanpa menjadikan orang sebagai subjek.

Dengan memilih subjek yang membangkitkan emosi orang, foto yang Sobat hasilkan juga akan merangsang emosi tersebut saat orang melihat foto itu. Memotret sepasang sepatu bayi mungkin memicu lebih banyak emosi dan perasaan daripada memotret pensil atau garpu biasa (memotret kuburan sebenarnya juga bisa memancing emosi, tapi lebih ke perasaan takut ketimbang emosi yang positif).


Ingatlah bahwa Sobat selalu dapat menambahkan emosi ke dalam foto dengan memilih padanan warna secara cermat. Paduan warna yang lebih gelap dan dingin dapat menyampaikan rasa takut atau sedih (bahkan sepi). Paduan warna yang lebih cerah dan hangat dapat membangkitkan aura kegembiraan atau kesedihan. Tambahkan suasana dan warna ke subjek yang Sobat jepret, dan lihat perbedaannya.

Demikianlah Sobat tercinta, artikel empat babak (dan bukan lima babak seperti yang saya jadikan judul di artikel-artikel sebelumnya) yang saya tulis untuk menjabarkan tentang tips untuk menjebak emosi natural dalam frame alias foto yang Sobat hasilkan. Memanglah tulisan ini kurang sempurna, tetapi paling tidak bisa ada manfaat untuk menambah literasi Sobat mengenai fotografi.

Tetap sehat, tetap semangat dan tetap bahagia ya Sob!

Salam jepret selalu!

Artikel ditulis oleh: Tuntas Trisunu

Catatan: Artikel ini sebenarnya ada dalam lima babak, tetapi karena di babak penutup hanyalah intisarinya saja, maka saya memilih untuk tidak menguploadnya. Mohon dimaklumi ya Sob!